Di zaman sekarang ini banyak anak-anak muda yang lebih senang produk-produk luar negeri ketimbang produk di negeri sendiri.Bahkan,banyak anak muda di zaman sekarang lebih senang mendengarkan lagu-lagu ala barat ketimbang lagu tradisional dari negeri sendiri.Fenomena seperti ini termasuk dalam contoh Xenosentrisme.Sebelum kita membahas ancaman yang diakibatkan Xenosentrisme,kita harus mengerti apa itu Xenosentrisme.Menurut Allan G.Johnson dalam bukunya The Blackwell Dictionary of Sociology:A User's Guide to Sociological Language mengatakan bahwa Xenosentrisme merujuk pada produk,gaya dan ide dari luar yang dirasa lebih baik dibandingkan dari negaranya sendiri.Xenosentrisme sendiri merupakan kebalikan dari Etnosentrisme dimana paham ini berpandangan bahwa produk,gaya dan ide dari negara sendiri lebih baik dibandingkan dengan dari negara luar.Sebab dari berkembangnya Xenosentrisme adalah:
a.Terjadinya Globalisasi di seluruh dunia.
b.Ketidakmampuan pemerintah dalam mengatasi permasalahan di negara sendiri membuat pemuda menjadi pesimis akan masa depan negaranya sendiri.
c.Berkembangnya KKN(Korupsi,Kolusi dan Nepotisme) di berbagai sektor negara.
d.Ketertinggalan Indonesia dangan negara lain dalam aspek-aspek kenegaraan.
Dampak xenosentrisme bisa positif dan negatif.Dampak positif dari Xenosentrisme adalah memacu semangat untuk membangun negara yang lebih baik lagi.Namun,dampak negatif yang diakibatkan oleh Xenosentrisme adalah munculnya krisis identitas yang mengakibatkan kemunduran di berbagai pembangunan.Contohnya adalah yang tadi sudah disebutkan di atas.Dampak yang lebih buruk lagi dari Xenosentrisme adalah produk dalam negeri tidak akan mampu bersaing di luar negeri mengingat produk dalam negeri sendiri tidak didukung di negaranya sendiri.Dalam perspektif sosial budaya,dampak negatif yang diakibatkan oleh Xenosentrisme adalah terkikisnya budaya-budaya timur akibatnya masuknya paham-paham asing ke Indonesia.Hal ini dibuktikan dengan masuknya paham individualisme sehingga kita menjadi terlalu egois yang akhirnya membawa mudharat seperti kecelakaan lalu lintas dan lain-lain.Grace Susetyo pernah berbicara bahwa "ide dan elemen dari budaya luar yang dirasa superior di mata orang lokal" membuat terjadinya krisis identitas di kalangan orang Indonesia yang dididik ala Barat dan problem ini perlu dicegah.Lebih parahnya lagi,kalau ancaman Xenosentrisme tidak ditanggulangi,maka kemunduran Indonesia semakin berasa.Oleh sebab itu,ancaman Xenosentrisme harus menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Masyarakat.Peran Pemerintah dalam mencegah Xenosentrisme adalah memfasilitasi pengusaha pribumi dalam menghadapi Globalisasi,menggelar acara kebudayaan lokal se-Indonesia,bersikap tegas dalam menghadapi koruptor dan masih banyak peran-peran pemerintah dalam menanggulangi Xenosentrisme.Peran Masyarakat dalam mencegah Xenosentrisme adalah mencintai produk dalam negeri,ikut serta dalam kebudayaan lokal dan masih banyak peran masyarakat dalam mencegah berkembangnya Xenosentrisme.Apabila Masyarakat dan Pemerintah mampu mencegah Xenosentrisme,maka harga diri Indonesia akan naik kembali dan negara Indonesia menjadi aman,makmur dan sentosa.
Sumber
Johnson, Allan G. (2000), The Blackwell Dictionary of Sociology: A User's Guide to Sociological Language (2 ed.), Wiley-Blackwell, p. 351, ISBN 978-0-631-21681-0
Grace Susetyo. "Perception of Xenocentrism and Cultural Identity in Western-Educated Indonesian Teenage Music Students"
Link
http://www.myarticleformylife.blogspot.co.id/2016/01/ancaman-xenosentrisme
WAH NEO- DAJJAL
BalasHapus