Jumat, 21 Agustus 2015

Pembunuhan Angeline:ketika pemerintah diuji kesigapannya



Misteri Kematian Angeline ! Alat “Lie Detector” Bantu Tunjukkan Kebenaran

"smeaker.com – Polda Bali terus mengejar dan mengumpulkan saksi dan barang bukti terkait pembunuhan Angeline. Pihaknya sudah mendapatkan ketrangan dari salah satu tersangka yang berkaitan dengan kematian Angeline, dimana ada orang lain yang ikut terlibat dari keterangan Agus. Tetapi kami harus membuktikan dengan alat deteksi kebohongan informasi yang diberikan dalam bentuk berita acara pemeriksaan dinilai banyak yang benar.
Ronny mengatakan bahwa alat deteksi kebohongan yang telah dicocokkan dengan keterangan dari Agus dapat dipercaya. Tim penyidik lalu melakukan kajian ulang dengan hasil pemeriksaan kedokteran tim forensik terhadap jenazah Angeline, berdasarkan informasi tersebut.
Jika diperlukan maka perlu dilakukan pra-rekonstruksi, guna untuk mencocokkan keterangan dari saksi maupun dari tersangka yang diyakini benar oleh penyidik. Menurutnya, saat ini banyak yang sudah dilakukan oleh Polda Bali, dalam mengungkap kasus ini. Tim dari polisi juga sudah sesuai terhadap prosedur dalam proses hukum mulai dari pemeriksaan dan penetapan tersangka.
Dengan proses penyidikan itu ada pemeriksaan dan penyitaan serta penggeledahan olah TKP dan rekonstruksi. Itu merupakan dari bagian upaya paksa oleh polisi untuk melakukan kewenangan penyidikan lebih lanjut. Dua alat bukti saja tentu cukup untuk menjerat pelaku yang terbilang baru ini.
Tragedi pembunuhan Angeline ini mendapat respon dari berbagai pihak. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Farouk Muhammad menghimbau agar berbagai pihak untuk tidak menyampaikan peryataan yang dapat merisaukan agar nantinya pihak dari kepolisian dapat fokus dalam menyelidiki kasus ini secara jelas.
Kendati demikian, pihak dari Polri juga harus mampu mengungkap motif dari pembunuhan Angeline, agar nantinya kasus serupa tidak akan terulang lagi. Dari data yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga menunjukkan kekerasan terhadap anak dari tahun ke tahun makin meningkat. Komnas Perempuan mencatat dari tahun 2014 sekitar 12.510 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dengan demikian perlu ada usaha yang luar biasa dari pihak pemerintah untuk bisa mengurangi kasus kekerasan terhadap anak tetapi tidak menutup kemungkinan kerjasama dari berbagai pihak dan lembaga lain."
Hal ini sangat layak diapresiasi karena penggunaan lie detector sendiri bisa mengetahui kejujuran si ibu angkat Angeline,Margret Megawe.Seperti yang kita tahu bahwa posisi Margaret semakin terpojok terutama setelah Agus mengakui bahwa ia terpaksa membunuh Angeline karena takut diancam oleh si Margaret meskipun Margaret membantahnya.Penggunaan lie detector jangan hanya digunakan dalam kasus Angeline.Tetapi,juga dalam kasus-kasus lainnya supaya kejelasan dalam menentukan sebuah pelanggaran hokum yang berkaitan dengan HAM.Dengan demikian,maka kasus pelanggaran HAM bisa dituntaskan dan memperkecil pelanggaran HAM itu 
juga.

Sumber
http://smeaker.com/nasional/1671/misteri-kematian-angeline-alat-lie-detector-bantu-tunjukkan-kebenaran/

Link




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar