Soeharto,Presiden ke-2 di Indonesia yg berkuasa dari
tahun 1966 sampai 1998 menyimpan banyak jejak-jejak yang sebagian
positif,tetapi banyak pengaruh negatif juga yang masih dirasakan di masa reformasi.Tetapi,mereka
malah merindukan Soeharto yang menurut mereka positif.Tetapi,sebetulnya mereka
tidak sadar kalau mereka telah dicuci otak oleh pemerintahan Soeharto melalui
janji-janji manisnya karena pertumbuhan ekonomi yang ada sebenarnya hanyalah
semu.Bagi mereka urusan politik tidak penting,yang penting urusan perut saja
udah beres.Padahal,mereka tidak sadar itu karena sesungguhnya mereka telah
dilanda “penyakit” yang disebut sebagai penyimpangan sejarah.Masih banyak
mereka yang tidak berterima kasih kepada mahasiswa karena sesungguhnya mereka
tidak pernah membaca buku tentang keburukan Soeharto.Padahal,pemerintahan
Soeharto sesungguhnya menyimpang bom waktu yang bisa meledak yang jauh lebih
dahsyat.Hal ini harus disadari oleh masyarakat Indonesia.Mahasiswa tahu
pemerintahan Soeharto korup,tapi mereka tetap teguh mengkritisi bahkan sampai
merelakan nyawa.Apakah kita sadar itu?Tidak.Kita telah disesatkan oleh janji
manis Soeharto dan mereka sudah tercuci otaknya.Ibarat robot jika satu mesin
penting saja rusak,maka mesin lainnya akan rusak atau tidak berfungsi.Itulah
kenapa kita harus berkaca tidak setengah-setengah,melainkan menyeluruh.Bukan
hanya satu sisi,tapi banyak sisi.Hal ini yang tidak dilakukan oleh kebanyakan
orang mengenai Soeharto.Kita pikir urusan perut saja cukup?Urusan ibadah
cukup?Apakah kita telah dibodohi oleh janji manis Soeharto?Cukup sudah janji
manis Soeharto kepada rakyat Indonesia karena mereka jadi sesat dan sesat
selamanya.Walaupun orang membuat artikel tentang sisi baik dan buruk
Soeharto,tapi mereka malah mencaci maki kayak tidak pernah bersyukur.Masuk
keluar kiri,keluar telinga kanan.Kita pikir urusan perut saja yang
dipikirin?Janganlah kita berpikir setengah-tengah karena sesungguhnya sejarah
pun bisa disalahgunakan untuk kepentingan politik.Seperti G/30S yang digunakan
untuk menyalahkan PKI serta Tatanan Dunia Baru yang sebetulnya dirahasiakan
sehingga info-infonya banyak yang dipalsukan.Jangan kita belajar sejarah
sepotong-potong karena sesungguhnya mempelajari sejarah dengan benar akan
mengajak kita berpikir kritis.Kita perlu belajar dari sisi pemerintahan
Soeharto.Janganlah mudah disesatkan oleh sejarah yang palsu.Walaupun karakter
orang bermacam-macam,tapi buku akan mengajak kita membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk.Sebetulnya buku mengenai sejarah bisa dipelajar siapa
saja,tidak hanya satu golongan.Memikirkan urusan perut memang harus,tetapi
jangan sampai membuat pemahaman akan sejarah menjadi terabaikan sehingga
penyesatan sejarah akan berlanjut.Saatnya memperbaiki penyimpangan sejarah
dengan dimulai dari diri sendiri.
Link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar