Selasa, 25 Agustus 2015

Soeharto dan penyimpangan sejarah terhadap orang awam



Soeharto,Presiden ke-2 di Indonesia yg berkuasa dari tahun 1966 sampai 1998 menyimpan banyak jejak-jejak yang sebagian positif,tetapi banyak pengaruh negatif juga yang masih dirasakan di masa reformasi.Tetapi,mereka malah merindukan Soeharto yang menurut mereka positif.Tetapi,sebetulnya mereka tidak sadar kalau mereka telah dicuci otak oleh pemerintahan Soeharto melalui janji-janji manisnya karena pertumbuhan ekonomi yang ada sebenarnya hanyalah semu.Bagi mereka urusan politik tidak penting,yang penting urusan perut saja udah beres.Padahal,mereka tidak sadar itu karena sesungguhnya mereka telah dilanda “penyakit” yang disebut sebagai penyimpangan sejarah.Masih banyak mereka yang tidak berterima kasih kepada mahasiswa karena sesungguhnya mereka tidak pernah membaca buku tentang keburukan Soeharto.Padahal,pemerintahan Soeharto sesungguhnya menyimpang bom waktu yang bisa meledak yang jauh lebih dahsyat.Hal ini harus disadari oleh masyarakat Indonesia.Mahasiswa tahu pemerintahan Soeharto korup,tapi mereka tetap teguh mengkritisi bahkan sampai merelakan nyawa.Apakah kita sadar itu?Tidak.Kita telah disesatkan oleh janji manis Soeharto dan mereka sudah tercuci otaknya.Ibarat robot jika satu mesin penting saja rusak,maka mesin lainnya akan rusak atau tidak berfungsi.Itulah kenapa kita harus berkaca tidak setengah-setengah,melainkan menyeluruh.Bukan hanya satu sisi,tapi banyak sisi.Hal ini yang tidak dilakukan oleh kebanyakan orang mengenai Soeharto.Kita pikir urusan perut saja cukup?Urusan ibadah cukup?Apakah kita telah dibodohi oleh janji manis Soeharto?Cukup sudah janji manis Soeharto kepada rakyat Indonesia karena mereka jadi sesat dan sesat selamanya.Walaupun orang membuat artikel tentang sisi baik dan buruk Soeharto,tapi mereka malah mencaci maki kayak tidak pernah bersyukur.Masuk keluar kiri,keluar telinga kanan.Kita pikir urusan perut saja yang dipikirin?Janganlah kita berpikir setengah-tengah karena sesungguhnya sejarah pun bisa disalahgunakan untuk kepentingan politik.Seperti G/30S yang digunakan untuk menyalahkan PKI serta Tatanan Dunia Baru yang sebetulnya dirahasiakan sehingga info-infonya banyak yang dipalsukan.Jangan kita belajar sejarah sepotong-potong karena sesungguhnya mempelajari sejarah dengan benar akan mengajak kita berpikir kritis.Kita perlu belajar dari sisi pemerintahan Soeharto.Janganlah mudah disesatkan oleh sejarah yang palsu.Walaupun karakter orang bermacam-macam,tapi buku akan mengajak kita membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.Sebetulnya buku mengenai sejarah bisa dipelajar siapa saja,tidak hanya satu golongan.Memikirkan urusan perut memang harus,tetapi jangan sampai membuat pemahaman akan sejarah menjadi terabaikan sehingga penyesatan sejarah akan berlanjut.Saatnya memperbaiki penyimpangan sejarah dengan dimulai dari diri sendiri.

Link

Tidak ada komentar:

Posting Komentar