Catatan sang Pengembara
Selasa, 31 Januari 2023
Persija vs PSMS: El Clasico Indonesia yang terlupakan
Senin, 12 September 2022
Piala Dunia 2022: Mampukah berkaca dari Piala Dunia sebelumnya?
Kamis, 08 September 2022
Insiden Sepakbola Gajah Piala AFF 1998
Menurut pengakuan mantan pemain timnas Indonesia, Hartono kepada Skor.id pada tanggal 18 April 2020, pemain-pemain timnas Indonesia sudah memikirkan sesuatu untuk menghindar timnas Vietnam di babak semifinal walaupun cuma sekedar gurauan saja. Sayangnya mengenai Mursyid Effendi yang telah dibriefing untuk kalah menghadapi Thailand, Hartono tidak tahu persis kejadian tersebut.
"Sepengetahuan saya, seingat saya, itu (sengaja mencetak gol bunuh diri) di briefing tidak dibahas," kata Hartono.
"Bagaimana cara kami untuk mengalahnya, atau bagaimana kami harus kalah, atau sebagainya, itu tidak dibahas," ucap Hartono seraya menambahkan.
"Saya tidak tahu kalau mungkin, mungkin loh ya, ada pembahasan atau pertemuan lain di kesempatan lainnya,", ujarnya.
Terlepas dari situ, Hartono mengatakan kalau kekuatan timnas Vietnam sangat diperhitungkan dengan statusnya sebagai tuan rumah Piala AFF.
"Yang pertama mungkin karena Vietnam menjadi tuan rumah. Kami juga melihat atmosfernya ternyata masyarakat di sana luar biasa," ujar Hartono.
Hartono menyadari bahwa timnas Thailand adalah salah satu lawan timnas Indonesia yang merepotkan.
"Sebenarnya kalau dilihat dari laga-laga yang ada, Thailand cukup bagus di fase grup. Waktu itu kan di penyisihan grup ada Thailand, Filipina, dan Myanmar," kata Hartono.
"Hanya saja, pas ketemu Thailand itu ada kejadian yang masing-masing tim punya strategi tersendiri, untuk menghindari Vietnam, dan jadi terjadi peristiwa itu," ujarnya seraya menambahkan.
Kemudian dari situ, timnas Indonesia dan Thailand mencoba untuk menghindari timnas Vietnam dengan cara bermain seolah-olah tanpa ada semangat hingga terjadilah suatu kejadian memalukan dari Mursyid Effendi yaitu gol bunuh diri ke arah gawang Thailand sehingga skor menjadi 3-2 dengan kemenangan timnas Thailand sehingga timnas Indonesia dan Thailand lolos ke babak Semifinal.
Dampak Insiden Sepakbola Gajah
Insiden sepakbola gajah yang menimpa timnas Indonesia dan Thailand berbuntut panjang lantaran insiden ini memancing kemarahan masyarakat Indonesia yang menganggap apa yang dilakukan timnas Indonesia mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia.
Sebagai dampak dari insiden tersebut, Manajer PSSI saat itu Andrie Amin dan pelatih Rusdy Bahalwan resmi mengundurkan dari dari PSSI sebagai bentuk pertanggungjawaban atas insiden tersebut.
Dilansir Kompas tanggal 5 September 1998 melaporkan: “Manajer tim PSSI Piala Tiger 1998 Andrie Amin menyatakan, dirinya dan pelatih Rusdy Bahalwan akan langsung mengundurkan diri begitu turnamen selesai. Andire, atas nama tim, juga meminta maaf kepada seluruh bangsa Indonesia atas kegagalan di Vietnam, terlebih karena telah dianggap mencoreng martabat bangsa dengan permainan “sepak bola gajah” saat jumpa Thailand”.
Insiden tersebut juga berdampak ke Ketua Umum PSSI saat itu, Azwar Anas. Kasus sepakbola gajah telah menurunkan kepercayaan kepada Azwar Anas yang sejak awal diwarnai dengan mismanajemen di badan pengurus PSSI itu sendiri.
Kompas tanggal 7 September 1998 melaporkan: “Meski telah menyatakan mengundurkan diri akibat skandal yang dibuat tim nasional Indonesia di Piala Tiger 1998, Ketua Umum PSSI Azwar Anas tetap harus bertanggung jawab. PSSI juga harus menjatuhkan sanksi tegas kepada yang paling bertanggung jawab atas skandal “sepak bola gajah” di Vietnam”.
Posisi Azwar Anas sebagai Ketua Umum PSSI digantikan oleh Agum Gumelar sebagai Pejabat Pemangku Tugas Ketua Umum PSSI sebelum akan dilantik di SPP (Sidang Paripurna Pengurus) PSSI yang berlangsung pada bulan Desember 1998.
Dilansir Kompas tanggal 9 September 1998 melaporkan: “Gubernur Lemhannas, Letjen Agum Gumelar, hari Selasa (8/9) ditetapkan sebagai Pejabat Pemangku Tugas Ketua Umum PSSI, mengisi jabatan Ketua Umum PSSI Ir. Azwar Anas yang resmi mengundurkan diri. Seusai AD/ART PSSI Pasal 20 (8), penetapan Agum secara definitif akan dilaksanakan pada SPP (Sidang Paripurna Pengurus) PSSI yang akan berlangsung paling lambat bulan Desember mendatang.
Insiden tersebut membuat citra PSSI jatuh di mata Indonesia dan dunia. Terlebih insiden tersebut menjadi perhatian FIFA dan AFC sampai PSSI terancam sanksi dari AFC dan FIFA.
Kompas 15 September 1998 melaporkan: “PSSI harus segera mengambil langkah-langkah memperbaiki citra sepak bola Indonesia yang telah tercoreng di arena Piala Tiger 1998. Langkah tersebut dengan memberikan sanksi kepada orang-orang yang bertanggung jawab. Dalam kaitan ini, PSSI juga harus cepat melakukan tindakan untuk meminta keringanan sanksi yang telah dijatuhkan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Sebagai dampak dari kasus insiden sepakbola gajah di Piala AFF 1998, Andrie Amin, Rusdy Bahalwan dan Mursyid Effendi terancam skors dari PSSI terkait dengan peran mereka di balik skandal tersebut.
Dilansir Kompas 18 September 1998 melaporkan: “PSSI akhirnya menskors manajer tim Andrie Amin, pelatih Rusdy Bahalwan, dan bek Mursyid Effendi, berkaitan dengan skandal “sepak bola gajah” tim nasional di Piala Tiger di Vietnam. Ketiganya dianggap paling bertanggunng jawab atas kejadian yang mengakibatkan Indonesia dihukum Konfederasi Sepak Bola Asia ini.
Mursyid Effendi sendiri menjadi kambing hitam atas skandal tersebut dan memunculkan kutukan kalau timnas Indonesia tidak akan bisa juara di berbagai turnamen internasional. Setiap timnas Indonesia gagal juara, muncul anggapan kalau kutukan yang menimpa timnas Indonesia karena skandal sepakbola gajah pada tahun 1998 silam.
Insiden sepakbola gajah juga melahirkan istilah “sepakbola gajah” untuk menyebut permainan sepakbola yang jauh dari kata sportif serta diwarnai berbagai macam kecurangan.
Jumat, 10 Januari 2020
Meningkatnya Fundamentalisme Agama di Indonesia
semakin meresahkan masyarakat. Sebagai contohnya adalah penusukan Menko
Polhukam Wiranto ketika beliau sedang berkunjung ke Pandeglang pada tanggal
10 Oktober 2019 silam. Menariknya, pelaku penusukan Wiranto yang bernama
Abu Rara diduga anggota jaringan teroris Jamaat Ansharut Daulah (JAD) yang
berafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Abu Rara menganggap
Wiranto layak layak dihabisi karena dia menganggap bahwa pemerintah Indonesia
adalah Thogut. Hal ini membuat pemerintah Indonesia semakin memperketat
keamanan para pejabat mengingat kekhawatiran insiden serupan akan terulang
kembali.
Baru – baru ini peristiwa pembubaran upacara leluhur Ki Ageng Mangir oleh
masyarakat dan Polisi di dusun Mangir Lor Bantul sangat meresahkan dan
dikhawatirkan akan menjadi preseden buruk bagi toleransi di Indonesia.
Sebelumnya, Slamet Juniarto yang merupakan pelukis di Yogyakarta dilarang
mengontrak di Dusun Karet, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul
pada bulan April silam. Pasalnya, Slamet sendiri merupakan penganut agama
Katolik.
Mengapa Fundamentalisme Agama di Indonesia semakin subur dan menurunnya
toleransi antar umat beragama di Indonesia? Untuk mencari penyebab dari
tumbuhnya Fundamentalisme Agama di Indonesia, maka perlu riset dan penelitian
untuk membuktikan itu.
Penyebab pertama tumbuhnya Fundamentalisme Agama di Indonesia adalah
munculnya pemikiran agama yang lebih tekstualis dan literalis. Salah satu
pemikiran agama yang cenderung ekstrim diwakili oleh paham Wahabi di Islam.
Sejak tahun 1980 – an, penyebaran Wahabi di Indonesia dilakukan melalui LIPIA
(Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) di Jakarta. Keberadaan paham
Wahabi menjadi penyebab meningkatnya intoleransi di Indonesia karena mereka
menolak tradisi – tradisi yang sudah lama berkembang di masyarakat seperti
Sekaten, Tahlilan, Maulid Nabi dan lain – lain serta sekte – sekte di agama Islam
yang menurut mereka menyimpang seperti Syiah, Ahmadiyah dan lain – lain.
Penyebab kedua tumbuhnya Fundamentalisme Agama di Indonesia adalah
masalah ekonomi. Permasalahan ekonomi di Indonesia kerap menjadi
permasalahan tersendiri mengingat akhir – akhir ini pertumbuhan ekonomi di
Indonesia melambat menjadi 5 %. Pertumbuhan ekonomi yang melambat
mempengaruhi kondisi sosial dan politik di Indonesia. Banyak orang – orang yang
mengalami ketidakpastian ekonomi cenderung memilih berpaling kepada
pemikiran agama yang cenderung fundamentalis. Hal ini yang membuat
Fundamentalisme Agama semakin berkembang pesat.
Penyebab ketiga tumbuhnya Fundamentalisme Agama di Indonesia adalah
masalah sosial. Penyebab ketiga ini masih ada hubungannya dengan penyebab
kedua mengingat permasalahan sosial berawal dari permasalahan ekonomi.
Kesenjangan yang tinggi antara orang kaya dan orang miskin membuat banyak
orang – orang miskin yang merasa menganggap orang – orang elit tidak mampu
mengatasi persoalan ekonomi yang dialami mereka dan malah memperburuk
kondisi yang ada. Hal ini yang membuat mereka akhirnya berpaling ke tokoh –
tokoh konservatif yang dianggap membawa ide – ide kemakmuran.
Penyebat keempat tumbuhnya Fundamentalisme Agama di Indonesia adalah
lambatnya pemerintah dalam menangkal intoleransi. Pemerintah masih dinilai
belum mampu menganulir peraturan – peraturan yang dinilai menghambat
toleransi serta cenderung bersikap pasif ketika intoleransi mencuat. Hal ini
semakin diperburuk dengan adanya fatwa MUI pada tahun 2005 yang
mengharamkan Liberalisme, Sekulerisme dan Pluralisme dan fatwa – fatwa MUI
yang cenderung tidak berpihak kepada minoritas. Sikap pemerintah yang memilih
menunggu keputusan MUI bukanlah alasan buat pemerintah untuk bersikap pasif
ketika menghadapi intoleransi. Sebab sejatinya pemerintah bukan hanya
mengakomodir mayoritas saja, tapi juga minoritas yang tertindas.
Menghentikan Fundamentalisme Agama bukanlah gampang. Ini dikarenakan
keyakinan mereka yang kuat dan menganggap ajaran mereka yang paling benar
sehingga penanganan Fundamentalisme Agama harus ekstra hati – hati. Apabila
salah sedikit saja dalam penanganan Fundamentalisme Agama, maka bisa menjadi
bumerang yang hanya membuat intoleransi semakin memburuk. Menangani
Fundamentalisme Agama dan Intoleransi tidak hanya memakai sebab keagamaan
dan ekonomi saja. Tapi, yang dibutuhkan adalah pentingnya makna hidup. Ini
dikarenakan orang – orang yang terpapar Fundamentalisme Agama adalah orang –
orang yang cenderung kehilangan makna hidup. Perspektif psikologis juga sangat
penting dalam menangani Fundamentalisme Agama karena orang – orang yang
Fundamentalis juga dipengaruhi oleh faktor psikologis. Dengan demikian,
penanganan Fundamentalisme Agama dan Intoleransi yang betul akan
memciptakan masyarakat yang damai tanpa ujaran kebencian, intoleransi dan
SARA.
Sumber
https://news.detik.com/berita/d-4740717/menko-polhukam-wiranto-diserangseorang-
pria-di-banten?_ga=2.91935962.1759756322.1574949668-
1744068877.1574949668
https://news.detik.com/berita/d-4741399/polri-pak-wiranto-ditusuk-karenapelaku-
berpandangan-pemerintahthogut?_
ga=2.75536341.1759756322.1574949668-1744068877.1574949668
https://news.detik.com/berita/d-4742545/polisi-sebut-abu-rara-penusuk-wirantoterkait-
teroris-sibolga-jad-bekasi?_ga=2.8584181.1759756322.1574949668-
1744068877.1574949668
https://news.detik.com/berita/d-4742389/wiranto-ditusuk-jimly-khawatirkeselamatan-
jokowi-saat-blusukan?_ga=2.259038154.1759756322.1574949668-
1744068877.1574949668
https://nasional.tempo.co/read/1272263/setara-institute-paparkan-alasanintoleransi-
di-bantul-tinggi/full&view=ok
https://tirto.id/lipia-ajaran-wahabi-di-indonesia-ckes
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4799611/pak-jokowi-ini-biangkerok-
pertumbuhan-ekonomi-ri-mentok-
5?_ga=2.150204982.1293531991.1575100632-1448539973.1575100632
https://news.detik.com/berita/d-4798448/jokowi-teken-pp-kriteria-rentanterpapar-
paham-radikal-pks-naif?_ga=2.173693475.1293531991.1575100632-
1448539973.1575100632
https://nasional.kompas.com/read/2017/01/16/07444731/populisme.kesenjangan.d
an.ancaman.terhadap.demokrasi.?page=all
https://faisalbasri.com/2017/01/15/kesenjangan-sosial-dan-ekonomi-dinilaimemicu-
populisme/
https://www.beritasatu.com/politik/553399/yenny-wahid-intoleransi-danradikalisme-
masih-jadi-pr-pemerintahan-mendatang
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191103183341-32-445250/lsiintoleransi-
di-era-jokowi-masih-tinggi
https://www.vivanews.com/berita/nasional/20805-pemerintah-dinilai-masihsetengah-
hati-tangani-kasus-intoleransi-nbsp
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47801818
https://tirto.id/maruf-amin-di-antara-fatwa-mui-dan-posisi-wakil-presiden-cSGL
https://www.vice.com/id_id/article/gyz4b3/peneliti-universitas-indonesiaradikalisme-
tak-bisa-dicegah-dengan-melarang-celana-cingkrang-ataupun-cadarfachrul-
razi-keliru
Senin, 15 April 2019
Catatan buat Capres dan Cawapres yang Terpilih
1. Siapapun buat Capres dan Cawapres yang terpilih sebagai Presiden Indonesia untuk periode 2019-2024 mampu melindungi kebebasan berpendapat dan kebebasan berekspresi. Masih banyak kebebasan berpendapat dan kebebasan berekspresi yang terbelenggu oleh peraturan yang masih berlaku di Indonesia. Parahnya lagi, peraturan yang berlaku tersebut seringkali dianggap pasal karet. Hal ini akan menjadi catatan buruk bagi kebebasan berpendapat yang telah menjadi tujuan Reformasi pada tahun 1998 silam dan bisa berdampak bagi Indonesia pada tahun yang akan datang. Oleh karena itu, siapapun buat presiden Indonesia yang nantinya terpilih diharapkan mampu melindungi kebebasan berpendapat sehingga mampu mewujudkan demokrasi di Indonesia secara ideal.
2. Siapapun buat Capres dan Cawapres yang terpilih sebagai Presiden Indonesia untuk periode 2019-2024 mampu melindungi kebebasan minoritas dalam menjalankan hak-haknya. Masih banyak perlakuan mayoritas terhadap minoritas yang cenderung tidak adil. Banyak kasus-kasus minoritas yang akhirnya mengambang dan tidak jelas kelanjutannya. Hal ini sangat bertentangan dengan prinsip "Bhinneka Tunggal Ika" yang telah menjadi falsafah bangsa Indonesia sejak lama dan dikhawatirkan akan memicu perpecahan di kalangan bangsa Indonesia jika perlakuan tidak adil mayoritas terhadap minoritas masih berlanjut. Oleh karena itu, siapapun buat Capres dan Cawapres yang nantinya terpilih diharapkan mampu melindungi kebebasan minoritas dalam menjalankan hak-haknya sehingga mampu mewujudkan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat "Bhinneka Tunggal Ika".
3. Siapapun buat Capres dan Cawapres yang terpilih sebagai Presiden Indonesia untuk periode 2019-2024 mampu melindungi kebebasan pers yang merupakan amanat dari Reformasi tahun 1998 silam. Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menikmati kebebasan pers yang murni. Banyak masyarakat Indonesia bosan dengan acara televisi yang cenderung kurang mendidik. Bahkan, banyak pemberitaan di media massa yang cenderung condong ke Jakarta sehingga masyarakat yang tidak tinggal di Jakarta tidak mendapatkan berita yang sebenarnya. Parahnya lagi, konglomerasi media sudah sangat memprihatinkan sehingga memasung hak-hak masyarakat dalam menerima informasi. Oleh karena itu, siapapun buat Capres dan Cawapres yang nantinya terpilih diharapkan mampu melindungi kebebasan pers sehingga demokrasi di Indonesia bisa mencapai titik yang ideal karena pers adalah tonggak utama demokrasi.
4. Siapapun buat Capres dan Cawapres yang terpilih sebagai Presiden Indonesia untuk periode 2019-2024 mampu memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Banyak kasus korupsi yang terkatung-katung sehingga pemberantasan korupsi menjadi sia-sia. KPK sering menjadi sasaran teror karena dianggap menghalangi koruptor untuk mengeruk uang negara. Hal ini akan menjadi catatan buruk untuk pemberantasan korupsi di Indonesia. Oleh karena itu, siapapun buat Capres dan Cawapres yang nantinya terpilih diharapkan mampu memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya karena itu adalah mencerminkan negara yang maju.
5. Siapapun buat Capres dan Cawapres yang terpilih sebagai Presiden Indonesia untuk periode 2019-2024 mampu menjawab tantangan perekonomian di Indonesia di masa yang akan datang. Ekonomi Indonesia akhir-akhir ini mengalami perlambatan pertumbuhan akibat kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dapat menghambat kemajuan negara Indonesia nantinya. Terlebih, Indonesia sedang memasuki Revolusi Industri 4.0 sehingga pengembangan teknologi adalah hal yang sangat mutlak. Oleh karena itu, siapapun buat Capres dan Cawapres yang nantinya terpilih diharapkan mampu menjawab tantangan perekonomian di Indonesia sehingga nantinya Indonesia mampu menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Dunia pada masa yang akan datang.
6. Siapapun buat Capres dan Cawapres yang terpilih sebagai Presiden Indonesia untuk periode 2019-2024 mampu melindungi kebudayaan Indonesia dari serbuan budaya luar di era Globalisasi. Banyak kebudayaan Indonesia yang terus terkikis akibat globalisasi yang membuat budaya-budaya dari luar masuk ke Indonesia. Hal ini membuat nilai-nilai ketimuran yang ada di Indonesia akan terkikis dan ini akan mempengaruhi jatidiri bangsa Indonesia itu sendiri. Oleh karena itu, siapapun buat Capres dan Cawapres yang nantinya terpilih diharapkan mampu melindungi kebudayaan Indonesia dari budaya luar sehingga bangsa Indonesia di masa yang akan datang tetap memiliki jatidiri sebagai bangsa Indonesia pada umumnya.
7. Siapapun buat Capres dan Cawapres yang terpilih sebagai Presiden Indonesia untuk periode 2019-2024 mampu menjawab permasalahan lingkungan di Indonesia. Permasalahan lingkungan di Indonesia boleh dikatakan cukup memprihatinkan. Apalagi,hutan di Kalimantan terus terkikis dari tahun ke tahun dan ini sangat berbahaya dalam melawan pemanasan global mengingat Kalimantan adalah salah satu paru-paru hijau di Bumi tercinta. Banyak pertambangan-pertambangan memicu kerusakan lingkungan yang cukup parah. Banyak permasalahan lingkungan seperti air yang tercemar limbah dan lain-lain yang bisa berdampak besar bagi Indonesia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, siapapun buat Capres dan Cawapres yang nantinya terpilih mampu menjawab permasalahan lingkungan di Indonesia yang sudah memprihatinkan sehingga mampu mewujudkan lingkungan Indonesia yang bersih di masa yang akan datang.
8. Siapapun buat Capres dan Cawapres yang terpilih sebagai Presiden Indonesia untuk periode 2019-2024 mampu menjawab permasalahan kesehatan di Indonesia. Banyak permasalahan kesehatan di Indonesia yang cukup serius seperti defisit BPJS yang tinggi,jumlah perokok di Indonesia yang tinggi dan lain-lain yang bisa mempengaruhi Indonesia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, siapapun buat Capres dan Cawapres yang nantinya terpilih mampu menjawab permasalahan kesehatan di Indonesia sehingga mampu mewujudkan Indonesia yang kuat dan sejahtera di masa yang akan datang.
9. Siapapun buat Capres dan Cawapres yang terpilih sebagai Presiden Indonesia untuk periode 2019-2024 mampu menjawab permasalahan sosial di Indonesia. Banyak kasus kriminalitas yang tinggi, tingginya jumlah gepeng di Indonesia, kasus narkoba yang tinggi dan lain-lain yang bisa mempengaruhi Indonesia di masa yang akan datang apabila hal ini tidak disikapi serius oleh pemerintah. Oleh karena itu, siapapun buat Capres dan Cawapres yang nantinya terpilih mampu menjawab permasalahan sosial di Indonesia sehingga mampu mewujudukan Indonesia yang jaya di masa yang akan datang.
10. Siapapun buat Capres dan Cawapres yang terpilih sebagai Presiden Indonesia untuk periode 2019-2024 mampu menyelesaikan kasus HAM yang sampai saat ini belum tuntas. Banyak kasus HAM yang akhirnya tidak jelas karena banyak orang-orang yang terlibat kasus HAM berada di pihak salah satu Capres dan Cawapres yang bertarung di Pilpres 2019. Hal ini akan menjadi catatan buruk bagi penyelesaian kasus HAM di Indonesia. Oleh karena itu, siapapun buat Capres dan Cawapres yang nantinya terpilih mampu menyelesaikan kasus HAM sehingga mampu memberikan rasa perlindungan HAM kepada korban pelanggaran HAM.
11. Siapapun buat Capres dan Cawapres yang terpilih sebagai Presiden Indonesia untuk periode 2019-2024 mampu menjawab permasalahan di luar negeri. Peristiwa-peristiwa di luar negeri mulai dari Perang Dagang China dan Amerika Serikat, meningkatnya Populisme di seluruh dunia, konflik Laut China Selatan dan lain-lain menuntut kesiapsiagaan Indonesia dalam menyikapi fenomena di luar negeri mengingat ini menyangkut kedaulatan Indonesia di mata Internasional. Oleh karen itu, siapapun buat Capres dan Cawapres yang nantinya terpilih mampu menjawab permasalahan internasional sehingga mampu mewujudkan kedaulatan dan kewibawaan Indonesia di mata Internasional.
11 Catatan buat Capres dan Cawapres yang terpilih apabila ini dijalankan dengan baik, maka mampu mewujudkan Indonesia yang kuat,sejahtera dan berwibawa di masa yang akan datang sehingga anak cucu mampu menikmati Indonesia yang kuat dan berwibawa.
Link
http://myarticleformylife.blogspot.com/2019/04/catatan-buat-capres-dan-cawapres-yang-terpilih.html
Senin, 20 Februari 2017
Tantangan dalam melestarikan bangunan bersejarah
Sumber
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150622030525-20-61427/kisah-gedung-pesta-belanda-societeit-harmonie/
https://www.merdeka.com/jakarta/cerita-runtuhnya-hotel-paling-mewah-se-asia-di-harmoni.html
Jumat, 06 Januari 2017
10 Negara paling gagal di Dunia
1.Somalia
Somalia mulai dilanda ketidakstabilan politik sejak terjadi perang saudara pada tahun 1991.Kondisi ini diperparah oleh keberadaan perompak yang seringkali mengganggu pelayaran di sekitar perairan Somalia.Kehidupan di sana didominasi oleh kehidupan agraris.Somalia telah menjadi salah satu dari 10 besar negara gagal sejak indeks ini dibuat tahun 2005.
2.Sudan Selatan
Sudan Selatan merupakan negara termuda di dunia.Negara ini memerdekakan diri dari Sudan pada tanggal 4 Juli 2011 setelah sebelumnya sempat terjadi konflik di Sudan Selatan.Sayangnya,negara ini mengalami konflik tidak lama setelah kemerdekaan.
3.Republik Afrika Tengah
Republik Afrika Tengah terletak di tengah benua Afrika.Negara ini merdeka tanggal 13 Agustus 1960 yang dipimpin David Dacko.Pada tahun 1966,Jean-Bedel Bokassa menggulingkan pemerintahan David Dacko dan berkuasa sampai tahun 1979.Pada tahun 1976,ia mendeklarasikan diri sebagai kaisar Afrika Tengah.Upacara penobatannya menghabiskan $20.000.000.Bokassa digulingkan pada tahun 1979 dan David Dacko kembali berkuasa sampai tahun 1981.
4.Sudan
Sudan merupakan salah satu negara terbesar di Afrika.Sebelum Sudan Selatan memisahkan diri,Sudan merupakan negara terbesar di Afrika.Sudan kerap mengalami konflik yang terus menerus.Sudan saat ini dipimpin oleh Omar al-Bashir yang dianggap memiliki catatan HAM yang buruk.
5.Yaman
Yaman merupakan salah satu negara yang terletak di Timur Tengah.Kemiskinan di sana lebih memprihatinkan dibandingkan dengan tetangganya,Arab Saudi dan Oman.Negara ini telah mengalami perang Saudara sejak tahun 2011 ketika rakyat Yaman menuntut Ali Abdullah Saleh mundur dari jabatan presiden yang telah dijabatnya sejak tahun 1978.Kondisi Yaman semakin memburuk ketika pasukan Syiah Houthi menduduki kota Sana'a sejak tahun 2015 yang memaksa pemerintah Yaman memindahkan ibukotanya ke Aden untuk sementara waktu sampai waktu yang tidak ditentukan.
6.Suriah
Suriah merupakan salah satu negara yang terletak di Timur Tengah.Nama lain dari Suriah adalah Levant atau Syam.Suriah sebelumnya merupakan negara yang kekayaan budayanya cukup banyak.Namun,sejak terjadinya perang Saudara tahun 2011 silam,Suriah kini menjadi 10 negara negara yang paling menderita di Dunia.Hal ini semakin diperburuk oleh keberadaan negara luar yang berkepentingan di Suriah.
7.Chad
Chad terletak di sekitar gurun Sahara di Afrika.Chad merupakan salah satu negara termiskin di Afrika dan Dunia.Chad merupakan salah satu negara termiskin di Afrika dan Dunia.Masih banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan.Hal ini diperburuk oleh perang saudara yang melanda Chad sejak beberapa tahun terakhir yang membuat kondisi di Chad menjadi lebih sulit.
8.Republik Demokratik Kongo
Republik Demokratik Kongo terletak di jantung benua Afrika.Republik Demokratik Kongo merdeka tahun 1960 dari Belgia.Tak lama setelah kemerdekaan,wilayah Katanga yang kaya akan mineral merdeka pada tahun yang sama.Hal ini memicu terjadinya krisis Kongo yang berlangsung hingga tahun 1965.Krisis kongo baru berakhir setelah Joseph Desire Mobutu(namanya diganti menjadi Mobutu Sese-Seko)mengkudeta Joseph Kasa-Vubu pada tahun yang sama.Pemerintahan Mobutu terkenal dengan korupsi yang luar biasa sehingga membuat rakyatnya sengsara.Pada tahun 1997,Mobutu Sese-Seko diturunkan dari jabatan Presiden setelah terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Laurent Desire Kabila.
9.Afghanistan
Afghanistan terletak di kawasan Asia Tengah dan Asia Selatan.Afghanistan berbatasan dengan Pakistan di selatan dan timur;Iran di barat;Turkmenistan,Uzbekistan dan Tajikistan di utara dan China di timur laut.Negara ini dikenal penting dalam sejarah karena Afghanistan merupakan salah satu wilayah yang dilintasi Jalur Sutra.Negara ini merupakan salah satu negara termiskin di Asia.Hal ini semakin diperburuk oleh Perang Saudara yang sudah terjadi sejak tahun 1978 dan belum selesai sampai sekarang.
10.Haiti
Haiti merupakan negara yang terletak di wilayah Karibia.Negara ini merupakan negara termiskin di benua Amerika.Negara ini mayoritas adalah penduduk Afrika yang merupakan keturunan Budak yang dibawa Perancis untuk bekerja di Perkebunan.Negara ini memang terkenal sebagai negara gagal,namun Gempa Bumi yang melanda Haiti tahun 2010 silam membuat kondisi Haiti menjadi lebih parah lagi.
Inilah 10 negara yang diketahui merupakan negara paling gagal di Dunia.Beruntung Indonesia tidak masuk 10 besar negara gagal di Dunia.Oleh karena itu,sudah seharusnya kita bersyukur sebagai bangsa Indonesia dengan bekerja dengan giat,menghargai peraturan,tidak mencela negara sendiri dan sebagainya.
Sumber
http://fsi.fundforpeace.org/rankings-2016
Link
http://fsi.fundforpeace.org/rankings-2016/2017/01/10-negara-paling-gagal-di-dunia